Jumat, 24 Oktober 2008

PENGARUH MINUMAN BERSODA TERHADAP KESEHATAN TUBUH

MINUMAN BERSODA (SOFT DRINK)


LATAR BELAKANG
Gaya hidup sehat ala back to nature adalah cara terbaik mendapatkan tubuh bugar dan bebas dari gangguan berbagai bentuk penyakit. Salah satunya adalah membiasakan minum air putih. Tetapi disisi lain apa yang akan dilakukan seseorang jika berada dalam suasana yang sangat panas dan melelahkan? Jawaban yang umum adalah segera menenggak minuman yang segar dan dingin. Hal ini tidak dapat dipungkiri. Salah satu dari jenis minuman yang sangat populer untuk mengusir dahaga dan sekaligus memberi kenikmatan yang luar biasa adalah soft drinks (minuman ringan).
Soft drink kini begitu digandrungi siapa pun, terutama kaum muda. Selain mengusir dahaga, sekaligus memberi kenikmatan luar biasa, mengonsumsi soft drink dianggap memiliki prestise tertentu. Hal ini ditunjang kemasannya yang lebih modern, juga harganya yang relatif mahal ketimbang air minum dalam kemasan nonkarbonasi.
Minuman ringan diciptakan di Amerika Serikat pada tahun 1830. Konsumsinya terus meningkat secara drastis dan terus menerus dari tahun ke tahun. Peningkatan ini tidak hanya berlaku di negara Paman Sam saja, tetapi juga di negara-negara lain di seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia.
Akhir-akhir ini konsumsi minuman ringan terus meningkat sesuai dengan perubahan pola makan, khususnya di kalangan masyarakat perkotaan. Lihat saja paket-paket yang ditawarkan oleh beberapa restoran cepat saji. Minumannya pasti dari salah satu jenis minuman ringan yang populer. Minuman ringan dalam berbagai bentuk kemasan mudah dibeli di mana saja. Bahkan di warung-warung terdekat. Tetapi banyak orang selalu mengenyampingkan dampak dan akibatnya.


PERMASALAHAN
Berdasarkan uraian di atas, maka timbul suatu permasalahan sebagai berikut : Apakah ada dampak negatif yang terjadi jika seseorang mengkonsumsi soft drink atau minuman ringan?


MANFAAT
1. Mengetahui lebih dini dampak minuman bersoda bagi kesehatan tubuh
2. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca


HIPOTESISS
Sesuai dengan penjelasan pada latar belakang dan permasalahan yang timbul, maka muncul hipotesis sebagai berikut : Ada dampak negatif yang terjadi jika seseorang mengkonsumsi soft drink atau minuman ringan.


PEMBAHASAN
Minuman ringan diartikan sebagai minuman berkarbonasi. Karbonasi merupakan proses penginjeksian gas-gas CO2 (karbon dioksida) ke dalam minuman sehingga memiliki penampilan gelembung-gelembung yang memberi kesan segar. Gelembung-gelembung CO2 tersebut juga memberi efek kepuasan yang sangat khas apabila dikonsumsi, yaitu rasa menggigit di lidah.
Dalam bahasa sehari-hari, soft drink dapat diartikan sebagai minuman ringan berkarbonasi / bersoda. Karbonasi merupakan efek penginjeksian gas CO2 (karbondioksida) ke dalam minuman, sehingga memiliki penampakan bergelembung-gelembung yang menyuguhkan kesan segar. Kemasan minuman bersoda umumnya kaleng atau botol, baik botol gelas maupun botol polietilen. Pemilihan kemasan didasarkan pada kemampuan dalam mencegah pelepasan CO2.
Komposisi dan kombinasi yang ada dalam soft drink (minuman ringan/minuman bersoda adalah sebagai berikut :
Air, sekitar 90% minuman bersoda terdiri dari air.
2. Kafein.Kadar kafein per 240 ml untuk berbagai jenis minuman adalah: coca cola 23 mg, kopi 65 - 120 mg, energy drinks 70 - 85 mg, teh 20 - 90 mg, coklat 5 - 35 mg dan susu coklat 1 - 15 mg.n. Salah satu minuman bersoda yang mengandung kafein adalah cola, yang lebih populer dengan sebutan coke, yaitu minuman yang berbahan dasar cola nuts berpadu dengan coca leaves.
3. Pemanis Buatan.
4. Gas CO2.
5. Pencinta Rasa (essens)
6. Pewarna
7. Asam Fosfat
8. Dan beberapa mineral terutama alumunium


Dampak yang terjadi pada peminum soft drink.
Harga minuman ringan yang relatif mahal ternyata tidak sebanding dengan kandungan gizi yang ada di dalamnya. Minuman ringan umumnya hanya kaya kalori karena mengandung gula dan kandungan gizinya sangat rendah atau tidak ada sama sekali. Sehingga mengkonsumsi minuman ringan sama saja dengan mengkonsumsi minuman tinggi kalori tanpa nutrisi. Minuman ringan bersoda mengandung paling banyak gula. Dalam satu kaleng minuman ringan bersoda terkandung sekitar sembilan sendoh teh gula. Padahal kebutuhan gula dalam tubuh kita tidak boleh lebih dari empat gram atau satu sendok teh sehari. Minuman bersoda tidak hanya mengandung gula tetapi juga mengandung kafein dan zat-zat adiktif lainnya.Di balik kesederhanaan komposisi, banyak hal dalam minuman ringan yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Dampak tersebut mungkin memang tidak seketika, tetapi akan dirasakan di masa mendatang apabila dikonsumsi secara rutin, berlebih dan tidak dapat dikontrol.
Dampak yang terjadi adalah sebagai berikut :
1. Obesitas
Obesitas adalah kelebihan berat badan minimal 75% dari berat ideal. Obesitas merupakan faktor utama penyebab meningkatnya resiko diabetes, terutama diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Kegemukan yang berlebih juga mendatangkan penyakit psikologis dan sosial yang cukup parah. Penyebab utama obesitas adalah konsumsi makanan yang berlebihan, tanpa diimbangi aktivitas fisik dan olahraga. Konsumsi makanan yang berlebihan menyumbangkan banyak sekali energi (yang tidak berguna) ke dalam tubuh. Penyebab obesitas lainnya adalah karena keturunan (genetik). Sebuah penelitian menyebutkan, resiko obesitas yang dihasilkan minuman ringan lebih banyak menyerang anak-anak dan remaja, terutama laki-laki, daripada orang dewasa.
2. Kerusakan Gigi
Gula pasir yang telah dimurnikan memegang banyak peran dalam menyebabkan kerusakan gigi. Dan gula pasir yang telah dimurnikan ini terdapat dalam kandungan minuman ringan. Risiko terbesar dalam hal ini adalah kerusakan pada gigi. Kerusakan pada gigi ini tidak akan langsung terlihat, tetapi akan terlihat setelah beberapa waktu kemudian, apabila kebiasaan tidak terkontrol.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 1974, menemukan korelasi positif antara frekuensi konsumsi minuman ringan dengan tingkat keparahan kerusakan gigi, terutama pada anak-anak. Penemuan ini cukup mencengangkan karena para peneliti juga telah memperhitungkan konsumsi makanan manis lainnya, tetapi tetap menemukan bahwa minuman ringanlah yang paling banyak berkontribusi dalam menyebabkan kerusakan gigi (Jacobson, 2003).
Penelitian tersebut ternyata masih berdampak pada anak-anak pada masa tahun 1990-an. Anak-anak perserta survei pada tahun 1974 telah menjadi orangtua pada masa tahun 1990-an. Meskipun pada masa ini telah terdapat pasta gigi berfluoride atau air mineral yang mengandung fluoride, ternyata edukasi mengenal pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mencegah kerusakan gigi pada anak-anak masih sangat kurang.
Hal ini diduga karena orangtua memang kurang menyadari penyebab utama dari kerusakan gigi mereka pada masa anak-anak dahulu. The Canadian Soft Drink Association telah menerbitkan serangkaian rekomendasi dalam upaya menjaga kesehatan gigi. Beberapa di antaranya adalah membatasi konsumsi makanan manis atau makanan ringan di sela-sela waktu makan besar dan jangan membiarkan makanan manis terlalu lama berada di dalam mulut.


3. Penyakit Jantung
Pola makan tinggi gula dapat menyebabkan penyakit jantung pada penderita insulin resisten. Golongan ini memiliki populasi seperempat dari jumlah orang dewasa di AS. Para penderita insulin resisten memiliki kadar trigliserida darah yang tinggi dan kadar HDL yang rendah. Apabila konsumsi makanan berkarbohidrat tinggi, kadar trigliserida dan kadan insulin darah mereka akan meningkat.
Gula hasil penguraian karbohidrat akan segera meningkatkan kadar trigliserida darah. Tingginya kadar trigliserida darah kemudian diasosiasikan dengan tingginya resiko terserang penyakit jantung.
Penyebab utama terjadinya penyakit jantung atau penyakit kardiovaskular lainnya adalah konsumsi makanan yang tinggi kolesterol dan lemak jenuh, merokok, dan gaya hidup santai dengan aktivitas fisik yang minimal. Penyebab lainnya yang beresiko sangat besar pada orang dewasa adalah konsumsi gula berlebih.
4. Diabetes
Menurut Jacobson (2003), rasa manis dalam sekaleng soft drink setara dengan tujuh sendok teh gula pasir. Pada survei tahun 1997 diketahui, 44 persen lelaki di AS mengasup 34 sendok teh gula / hari akibat mengonsumsi soft drink. Sebaliknya, 40 persen perempuan mengasup 24 sendok teh gula/hari.
5. Osteoporosis
Minuman bersoda telah lama dicurigai membuat tulang cepat keropos. Namun, para ahli belum mengetahui pasti bagaimana persisnya pengeroposan tulang berlangsung. Untuk melacak hal itu, tim ilmuwan dari Pusat Riset Osteoporosis, Universitas Creighton, Nebraska, AS, menggelar riset mengenai dampak minuman bersoda. Penelitian itu dipimpin Robert Heaney dan Karen Rafferty, ahli tulang dari Universitas Creighton, dengan melibatkan 30 perempuan berusia 20-40 tahun sebagai responden. Mereka terbagi dalam tiga kelompok yang menjalani pemeriksaan air seni sebelum, selama, dan sesudah penelitian. Selama lima hari berturut-turut, grup pertama mengonsumsi minuman bersoda tanpa kafein, grup kedua minum minuman bersoda plus kafein, dan kelompok ketiga meminum susu sebagai pembanding. Ternyata, sesuai dengan yang dilaporkan dalam American Journal of Clinical Nutrition terbaru, responden yang minum dua kaleng (680 mililiter) minuman bersoda per hari dengan atau tanpa kafein sama-sama mengalami kalsiuria. Pada kondisi ini, kalsium yang seharusnya disimpan dalam tulang terbuang secara berlebihan bersama urine. Hal inilah yang diduga kuat membuat tulang jadi keropos. Namun, Rafferty belum bisa memastikan apakah kalsiuria itu disebabkan oleh soda, kafein, atau gabungan keduanya. Sebab, riset yang lain membuktikan bahwa minuman berkafein tanpa soda juga bisa memicu kalsiuria. Nah, bila memang kafein turut berperan, konsumen mesti lebih berhati-hati. "Jangan berlebihan mengonsumsi cokelat, kopi, dan makanan lain yang berkafein," kata Rafferty seperti dikutip Health Scout News pekan lalu.
6. Gangguan Mental
Minuman ringan ternyata juga dapat memberikan masalah kesehatan dan perilaku masyarakat. Dari sebuah studi riset yang dilakukan para peneliti dari Universitas Oslo terhadap 5.000 remaja Norwegia berusia 14–26 tahun yang menyatakan pengkonsumsi minuman ringan manis cenderung memiliki gangguan mental seperti hiperaktif dan perasaan tertekan. Gangguan mental tersebut ditemukan pada mereka yang mengkonsumsi minuman ringan lebih dari 6 porsi perkaleng dalam seminggu
7. Dan penyakit lain seperti hipertensi (tekanan darah tinggi), pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis), stroke, kanker dan lain sebagainya. Penyakit-penyakit tersebut sekitar 20 tahun yang lalu hanya ditemui pada orang-orang tua yang berumur di atas 40 tahun.


KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan :
1. Soft drink (minuman ringan/minuman bersoda) banyak digemari di berbagai kalangan baik kalangan orang tua/orang dewasa, anak remaja maupun anak anak.
2. Komposisi yang ada pada minuman bersoda adalah air, asam sulfat, pewarna, bahan pengawet, pemanis buatan (essens), gas CO2, kafein dan mineral terutama alumunium.
3. Dampak yang terjadi bagi peminum soft drink yang berlebihan adalah obesitas (kegemukan), penyakit gigi, jantung koroner, diabetes, darah tinggi, kanker, osteoporosis, gangguan mental, dan lain lain.
Saran :
1. Sebisa mungkin mengurangi mengkonsumsi minuman bersoda karena banyak hal yang menjadi efek samping yang akan terjadi
2. Biasakan minum air putih ataupun juce dari buah segar yang dibuat sendiri dan kebiasaan pola minuman harus diatur.
3. Bagi yang menyukai rasa manis bisa ditambahkan madu yang akan menambah rasa manis tetapi tidak mengandung gula/glukosa. Madu kaya akan mineral yang sangat baik bagi kesehatan, rasanya manis dan tidak membuat gemuk.
4. Rajin berolah raga

REFERENSI
…………, http://ayusuryadi.multiply.com/video, Soda dan Kegemukan, diakses tanggal 23 Oktober 2008
…………., 2008, http://thesocratesmedia.com/2008/10/, Minuman Kaleng, diakses tanggal 23 Oktober 2008
…………, http://id.shvoong.com/tags/minuman/, Benarkah Minuman Bersoda Penyebab Osteoporosis, diakses tanggal 23 Oktober 2008
…………, http://www.entireweb.com/speedyads/, Kafein dalam Soft Drink, diakses tanggal 23 Oktober 2008
…………, http://id.answers.yahoo.com/, Dampak Baik dan Buruk Soft Drink, diakses tanggal 23 Oktober 2008
…………, 2007 http://www.suaramerdeka.com/harian/0706/11/x_nas.html, Ancaman Soft Dring Terhadap Kesehatan, diakses tanggal 23 Oktober 2008
…………, http://www.three.co.id/prepaid/?layer=voip_en, Minuman Bersoda Rusak Email Gigi, diakses tanggal 23 Oktober 2008
…………, http://bz.blogfam.com/2008/09/pesta_blogger_2008.html, Berbagi Informasi dan Ekspresi, diakses tanggal 23 Oktober 2008